Aku Suka Cerita tentang Keluarga

 Aku suka cerita tentang keluarga.

Tentang hangatnya percakapan yang terjadi di atas tempat tidur sempit.
Tempat tidur yang harusnya berisi dua orang, tapi berjejalan dengan 5-7 orang lain di atasnya.
Suara ramai, entah siapa yang mendengar, dan siapa yang didengar.
Semuanya bersahutan.

Tawa bersahut tawa. Kata-kata bersahut kata-kata.
Atau mungkin, kata bersahut tawa.

Aku suka membaca tulisan tentang keluarga.

Tentang bagaimana kelompok yang dimulai dari dua orang,
berkembang jadi tiga, kemudian empat, lima, dan entah sampai bisa sebanyak apa.
Tentang satu keluarga berkenalan dengan keluarga lain,
menciptakan kehangatan baru.

Tentang satu orang yang asing, yang kemudian melebur tanpa sekat, seperti memang di sanalah tempatnya berbagi hidup.

Aku suka melihat foto keluarga, lengkap dengan cerita hangat di baliknya.

Senang melihat saat semua tersenyum,
seolah menyapu masalah yang mungkin sebenarnya disembunyikan.
Bagaimanapun, tak mungkin semua selalu baik, bukan?
Namun, cara mereka menempatkan diri di dalam gambar itu, di dalam momen itu, bisa menularkan bahagia.
Bagaimana lagi, tidak mungkin kita cocok dengan semua orang, bukan?

Tapi, aku tetap suka melihatnya.

Bukan, itu bukan foto penuh kepura-puraan.
Tapi, tentang bagaimana meredam ego dan mengusahakan kebahagiaan bersama.

Aku suka melihat, membaca, mendengar cerita tentang hangatnya keluarga.