Hati-Hati Menasihati!


Bagaimana cara lo memperlakukan orang tua lo? Apakah sama dengan cara lo memperlakukan pembantu lo?

Bagaimana cara lo memperlakukan pacar lo? Apakah sama dengan cara lo memperlakukan temen lo?

Pasti berbeda. Kenapa? Jawabannya bisa aja karena status mereka.

Sekarang,

Gimana cara lo memperlakukan adik perempuan lo? Apa sama dengan cara lo memperlakukan adik laki-laki lo?

Gimana cara lo menghadapi sahabat laki-laki lo? Apa sama dengan cara lo menghadapi sahabat perempuan lo?

Gimana perlakuan lo sama temen lo yang broken home? Apa bakal sama dengan perlakuan lo ke temen yang keluarganya bahagia damai sejahtera?

Jawabannya pasti engga. Karena, setiap orang punya karakteristik masing-masing dan diperlakukan dengan cara yang berbeda pula.

Begitu juga saat lo memotivasi seseorang. Memotivasi cenderung lewat nasehat. Atau minimal kalo ngga nasehatin atau ngeguruin, pasti ada kata-katanyalah, secara verbal. Ada dua cara dalam memotivasi seseorang.

Pertama, lo nasehatin dia secara halus dengan kata-kata yang baik juga. Atau kedua, dengan cara mencaci maki dia bahkan di depan banyak orang. Untuk beberapa orang ada juga sih yang ngomongnya alus tapi pemilihan katanya nancep banget.

Untuk menjadi seseorang yang baik, sebelum menasehati, ada bagusnya lo tau dulu gimana karakteristik orang yang bakal lo nasehatin. Jangan pernah sembarangan menggunakan salah satu cara di atas sebelum lo tau gimana sifat dia. (Ini juga bisa berlaku ketika lo menjadi seorang pemimpin)

Ada yang kena dengan dinasehatin secara halus, ada juga yang ngga kena. Untuk beberapa orang, mencaci maki, marah-marah, nyindir, bisa jadi cara yang tepat buat memotivasi. Tapi buat beberapa (mungkin banyak) lainnya? Belum tentu. Apalagi jika itu lo lakuin di depan banyak orang. Bukan ngga mungkin mereka yang lo nasehatin dengan cara begitu bakal semakin terpuruk dan frustasi. Yaa, bunuh diri juga bisa aja. Kan segala kemungkinan bisa terjadi. Lo ngga tau kenapa mereka bisa makin frustasi, sementara lo (mungkin) ngga  masalah jika dapet perlakuan gitu. Mungkin lo mikir bahwa orang yang kaya gitu cenderung orang yang lemah atau manja, tapi lo harus inget, ngga semua orang (mungkin) sekuat lo, dan lo ngga tau apa aja yang udah mereka alamin seumur hidup mereka sehingga mereka jadi pribadi yang seperti itu.

Masing-masing orang punya pengalamannya masing-masing yang pada akhirnya ngebentuk pribadinya. Itulah yang disebut latar belakang. Pengalaman lo dengan pengalaman orang yang mau lo nasehatin belom tentu sama, akibatnya latar belakang lo secara otomatis ngga sama juga. Itu sebabnya cara mereka bertahan menghadapi masalah juga beda dengan cara lo. Lo ngga bisa menyamaratakan perlakuan ke orang yang satu dengan yang lainnya. Lo merasa bahwa lo bisa dengan cara itu, sehingga mereka juga pasti bisa. Hahaha. Semoga ngga ada yang mikir gitu. Inget, tiap orang itu pribadi yang berbeda. Masing-masing diciptakan unik, ngga ada yang sama. Apa lagi sama kaya lo.

Jadi, jangan pernah menasehati orang, jika lo TIDAK MENGENAL  dengan baik orang yang akan lo nasehati! Kata-kata lo mungkin bakal dilupain. Tapi perasaan mereka saat mendengar kata-kata lo, bakal mereka inget selamanya.

People will forget what you say, but they will never forget how you made them feel

-Maya Angelou-