Bagaimana cara lo memperlakukan orang tua lo? Apakah sama
dengan cara lo memperlakukan pembantu lo?
Bagaimana cara lo memperlakukan pacar lo? Apakah sama dengan
cara lo memperlakukan temen lo?
Pasti berbeda. Kenapa? Jawabannya bisa aja karena status mereka.
Sekarang,
Gimana cara lo memperlakukan adik perempuan lo? Apa sama
dengan cara lo memperlakukan adik laki-laki lo?
Gimana cara lo menghadapi sahabat laki-laki lo? Apa sama
dengan cara lo menghadapi sahabat perempuan lo?
Gimana perlakuan lo sama temen lo yang broken home? Apa bakal sama dengan perlakuan lo ke temen yang
keluarganya bahagia damai sejahtera?
Jawabannya pasti engga. Karena, setiap orang punya
karakteristik masing-masing dan diperlakukan dengan cara yang berbeda pula.
Begitu juga saat lo memotivasi seseorang. Memotivasi
cenderung lewat nasehat. Atau minimal kalo ngga nasehatin atau ngeguruin, pasti
ada kata-katanyalah, secara verbal. Ada dua cara dalam memotivasi seseorang.
Pertama, lo nasehatin dia secara halus dengan kata-kata yang
baik juga. Atau kedua, dengan cara mencaci maki dia bahkan di depan banyak
orang. Untuk beberapa orang ada juga sih yang ngomongnya alus tapi pemilihan
katanya nancep banget.
Untuk menjadi seseorang yang baik, sebelum menasehati, ada
bagusnya lo tau dulu gimana karakteristik orang yang bakal lo nasehatin. Jangan
pernah sembarangan menggunakan salah satu cara di atas sebelum lo tau gimana
sifat dia. (Ini juga bisa berlaku ketika lo menjadi seorang pemimpin)
Ada yang kena dengan dinasehatin secara halus, ada juga yang
ngga kena. Untuk beberapa orang, mencaci maki, marah-marah, nyindir, bisa jadi
cara yang tepat buat memotivasi. Tapi buat beberapa (mungkin banyak) lainnya?
Belum tentu. Apalagi jika itu lo lakuin di depan banyak orang. Bukan ngga
mungkin mereka yang lo nasehatin dengan cara begitu bakal semakin terpuruk dan
frustasi. Yaa, bunuh diri juga bisa aja. Kan segala kemungkinan bisa terjadi.
Lo ngga tau kenapa mereka bisa makin frustasi, sementara lo (mungkin) ngga masalah jika dapet perlakuan gitu. Mungkin lo
mikir bahwa orang yang kaya gitu cenderung orang yang lemah atau manja, tapi lo
harus inget, ngga semua orang (mungkin) sekuat lo, dan lo ngga tau apa aja yang
udah mereka alamin seumur hidup mereka sehingga mereka jadi pribadi yang
seperti itu.
Masing-masing orang punya pengalamannya masing-masing yang
pada akhirnya ngebentuk pribadinya. Itulah yang disebut latar belakang. Pengalaman
lo dengan pengalaman orang yang mau lo nasehatin belom tentu sama, akibatnya
latar belakang lo secara otomatis ngga sama juga. Itu sebabnya cara mereka
bertahan menghadapi masalah juga beda dengan cara lo. Lo ngga bisa
menyamaratakan perlakuan ke orang yang satu dengan yang lainnya. Lo merasa
bahwa lo bisa dengan cara itu, sehingga mereka juga pasti bisa. Hahaha. Semoga
ngga ada yang mikir gitu. Inget, tiap orang itu pribadi yang berbeda.
Masing-masing diciptakan unik, ngga ada yang sama. Apa lagi sama kaya lo.
Jadi, jangan pernah menasehati orang, jika lo TIDAK MENGENAL
dengan baik orang yang akan lo nasehati!
Kata-kata lo mungkin bakal dilupain. Tapi perasaan mereka saat mendengar
kata-kata lo, bakal mereka inget selamanya.
People
will forget what you say, but they will never forget how you made them feel
-Maya Angelou-